Assalamu'alaikum ...

Foto saya
depok, jawa barat, Indonesia
jadilah apa yang kau inginkan!

Selasa, 13 Juli 2010

OTM Garamycin jurnal 1

PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL
SEDIAAN OBAT TETES MATA
GARAMYCIN

Nama bahan : Garamycin





Nama sinonim : Gentamicin Sulphate; Gentamicin sulfát; Gentamicin-szulfát; Gentamicina, sulfato de; Gentamicini Sulfas; Gentamicino sulfatas; Gentamicinsulfat; Gentamisiinisulfaatti
Pemerian : Serbuk putih sampai kuning gading
Kelarutan : Mudah larut dalam air; praktis tidak larut dalam etanol (95%) P, dalam kloroform P dan dalam eter P. larutan dalm air adalah dekstrorotary.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Khasiat : Antibiotik untuk infeksi oleh kuman gram negatif yang sensitif antara lain E coli, serratia, klebsiela, pseudomonas, proteus
Stabilitas : Terdapat rata-rata 16% potensi kehilangan gentamisin sulfat dari larutan yang mengandung 10 dan 40 mg/mL ketika disimpan pada 40 atau 250 dalam alat semprot plastik selama 30 hari, dan beberapa terbentuk endapan coklat. Penyimpanan dalam alat semprot gelas selama 30 hari menghasilkan rata-rata 7% potensi kehilangan, yang mana telah dipertimbangkan dapat diterima, tapi penyimpanan untuk waktu yang lebih lama menghasilkan endapan pada beberapa kasus tidak direkomendasikan. Larutan encer gentamisin sulfat berubah coklat saat di autoclave dan dapat dicegah dengan penambahan sodium metabisulfit dengan konsentrasi 80 µg/ml. potensi tidak efektif dengan autoclave. Potensi gentamisin sulfat hilang pada plastik yang dibuang siringenya dan endapan coklat terbentuk. Penyimpanan pada glas yang dibuang syringenya akan tidak melebihi 30 hari.
pH : 3.5 - 5.5
Inkompatibel :
Aminoglikosida inaktivasikan invitro dengan berbagai penisilin dan sefalosporin melalui interaksi dengan cincin beta laktam, tingkat inaktivasi tergantung temperatur, konsentrasi, dan durasi kontak. Perbedaan aminoglikosida banyak dalam stabilitasnya, dengan amikasin nampaknya lebih resisten dan tobramisin lebih memungkinkan inaktivasi; gentamisin dan netilmisin cukup stabil. Beta laktam juga memiliki banyak kemampuan untuk menghasilkan inaktivasi, dengan ampisilin, benzilpenisilin, dan antipseudomonal penisilin seperti carbenisilin dan ticarsilin menghasilkan inaktivasi. Inaktivasi juga dilaporkan dengan asam klavulanik.
Gentamisin inkompatibel dengan furosemid, heparin, sodium bikarbonat (pH keasaman larutan gentamisin mungkin membebaskan karbondioksida, dan beberapa larutan untuk pemberian parenteral. Interaksi dengan preparasi memiliki pH alkalin (seperti sodium sulfadiazin), atau obat yang tidak stabil pada pH asam (contohnya garam eritromisin), boleh jadi layak untuk diharapkan.
Berdasarkan potensi inkompatibilitas, gentamisin dan aminoglikosida lain biasanya tidak boleh dicampur dengan obat lain dalam semprotan atau larutan infus ataupun diberikan meskipun dalam garis intavena yang sama. Ketika aminoglikosida diberikan dengan beta laktam, biasanya harus diberikan pada tempat terpisah.
Efek samping :
Koklea, kerusakan vestibular, kerusakan ginjal, hypomagnesaemia, hipokalaemia, hipokalaemia, ototoksisitas, nefrotoksisitas, depresi pernapasan, kelumpuhan otot, reaksi hipersensitifitas, reaksi anafilaksis, purpura, mual dan muntah, stomatitis, disfungsi hati, neurotoksisitas, ensefalopati, kebingungan, lesu, halusinasi, konvulsi, depresi, atropi atau nekrosis lemak, iritasi meningeal, arachnoiditis, polyradiculitis, ventriculitis, hyperaemia, conjunctival oedema, dan retinal ischaemia.
Pemerian Bahan Tambahan (Eksipien) :
1. Nama Bahan : Benzalkonium Klorida
Pemerian : Serbuk amorf putih atau putih kekuningan, gel tebal, atau serpihan gelatin. Higroskopis, seperti bersabun, dan memiliki bau aroma yang sejuk dan rasa sangat pahit.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam eter; sangat larut dalam aseton, etanol (95%), metanol, propanol dan air. Larutan encer benzalkonium klorida bersabun ketika dikocok, memiliki tegangan permukaan yang rendah dan memiliki properti detergen dan emulsifiying.
OTT : Inkompatibel dengan alumunium, surfaktan anionik, sitrat, katun, fluoresen, hidrogen peroksida, hipromelosa, iodida, kaolin, lanolin, nitrat, surfaktan nonionik konsentrasi tinggi, permanganat, protein, salisilat, garam silver, sabun, sulfonamida, tartrat, zink oksida, zink sulfat, beberapa macam karet, dan beberapa macam plastik.
Stabilitas : Benzalkonium klorida higroskopis dan dapat dipengaruhi oleh cahaya, udara dan logam.
Larutan stabil diatas range pH dan temperatur yang lebar rata-rata dan dapat disterilisasi dengan autoklaf tanpa kehilangan efektivitas. Larutan dapat disimpan untuk jangka waktu yang lama pada suhu kamar. Larutan encer yang disimpan dalam wadah busa polivinil klorida atau poliuretan dapat menghilangkan aktivitas antimikroba
Penyimpanan : Disimpan dalam wadah kedap udara, terlindung dari cahaya dan kontak dengan logam, dalam tempat sejuk dan kering.
Penggunaan : Bahan pengawet antimikroba 0,01-0,02%

2. Nama Bahan : Sodium chloride (NaCl) atau Natrium klorida
Pemerian : Hablur heksahedral tidak berwarna atau serbuk hablur; tidak berbau; rasa asin.
Kelarutan : Larut dalam air (1;2,8) dan pada air panas (1:2,6); larut dalam gliserin (1:10); sukar larut dalam etanol (95%) P
OTT : Larutan NaCl korosif pada besi, juga bereaksi membentuk endapan dengan garam perak, timah dan merkuri. Agen oksidasi kuat membebaskan klorin dari larutan asam dari NaCl. Kelarutan pengawet antimikroba metilparaben menurun pada larutan NaCl.
Stabilitas : Larutan NaCl stabil tapi dapat menyebabkan pemisahan partikel gelas dari tipe kandungan gelas tertentu. Larutan encer dapat disterilkan dengan autoclave atau filtrasi
Penyimpanan : Bahan padat stabil Disimpan pada wadah tertutup rapat, pada tempat yang sejuk dan kering.
Penggunaan : Untuk menghasilkan larutan isotonis (up to 0,9%)

3. Nama Bahan : Disodium Edetat atau Na-EDTA
Pemerian : Cairan jernih; tidak berwarna atu kuning; bau mirip amoniak.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam kloroform dan eter, sedikit larut dalm etanol (95%0; larut dalam 11 bagian air
OTT : Agen oksidasi kuat, basa kuat, dan ion logam polivalen seperti tembaga, nikel dan tembaga alloy. Asam edetat dan disodium edetat berkelakuan sebagai asam lemah, menggantikan karbon dioksida dari karbonat dan bereaksi dengan logam pada bentuk hydrogen.
Stabilitas : Garam edetat lebih stabil dari pada asam bebas, yang mana dekarboksilat jika dipanasi diatas 150°C. disodium edetat dihidrat kehilangan air dari Kristal saat dipanasi pada temperatur 120°C. larutan encer asam edetat atau garam edetat dapat disterilisasi dengan autoclave, dan dapat disimpan pada wadah bebas basa
Penyimpanan : Dapat disimpan pada wadah tertutup rapat pada tempat yang sejuk dan kering.
Penggunaan : Chelating agent 0,005-0,1%

4. Nama Bahan : KH2PO4 (kalium dihidrogen fosfat atau kalium bifosfat atau kalium fosfat monobasa)
Pemerian : Serbuk hablur; putih
Kelarutan : Mudah larut dalam air
Keasaman- kebasahan : Larutan 1,0% b/v dalam air bebas karbondioksida P sesuai dengan pH 4,4
Penggunaan : Buffering agent

5. Nama Bahan : Na2HPO4 (natrium fosfat anhidrat atau dinatrium hydrogen fosfat)
Pemerian : Serbuk; putih. higroskopis
Kelarutan : Larut dalam 12 bagian air; praktis tidak larut dalam etanol (95%) P.
Keasaman- kebasahan : pH larutan 2,0 (b/v 9,0 sampai 9,2)
Penggunaan : Garam dari asam lemah yang biasa dikombinasikan dengan asam asetat untuk buffering agent.

6. Nama Bahan : Natrium metabisulfit atau sodium metabisulfite
Pemerian : Hablur atau serbuk; yang berbentuk hablur tidak berwarna, yang berbentuk serbuk berwarna putih atau kuning gading; bau belerang; rasa asam dan asin.
Kelarutan : Larut dalam 2 bagian air; sukar larut dalam etanol (95%) p. bebas larut dalam gliserin.
Stabilitas : Terpapar pada udara atau embun, sodium metabisulfit secara lambat teroksidasi terhadap natrium sulfat dengan penghancuran dari kristal. Larutan encernya juga terurai pada udara, terutama pada pemanasan, dan larutan yang akan disterilkan dengan autoclave akan lebih dulu diisi pada wadah yang mana udara telah terganti dengan gas inert, seperti nitrogen. Penambahan dekstrosa dari larutan encer akan menurunkan stabilitas dari metabisulfit.
OTT : Bereaksi dengan simpatomimetik dan obat lain yang memiliki derivat orto dan para hidroksibenzil alkohol untuk membentuk derivat asam sulfonat yang mempunyai sedikit atau tidak aktivitas farmokologi. Banyak obat-obat penting yang tidak aktif adalah adrenalin dan derivatnya. Natrium metabisulfit OTT dengan kloramfenikol menyebabkan reaksi komplek. Dan cisplatin tidak aktif pada larutan. Juga OTT dengan fenilmerkuri asetat saat diautoclave pada sediaan tetes mata. Dapat bereaksi dengan tutup botol karet dari vial multidose yang akan menyebabkan menjadi pengobatan awal.
Penyimpanan : Wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya, pada tempat sejuk dan kering
Penggunaan : Antioksidan (0,01-1,0%)

OBAT TETES MATA GARAMYCIN
Larutan gentamisin sulfat steril yang didapat dan mengandung pengawet, mengandung tidak kurang dari 90% dan tidak lebih dari 135% gentamisin dari jumlah yang tertera di etiket. Larutan steril gentamisin sulfat dalam air. Disterilisasi dengan filtrasi. Potensi dipercepat pada saat sejumlah eqivalen dari gentamisin. Tetes mata diperuntukkan untuk penggunaan pada lebih dari satu kali yang akan terakhir digunakan lebih dari satu bulan setelah pertama kali wadah dibuka.
Larutan mata (optalmic) gentamisin sulfat → larutan buffer steril gentamisin sulfat dengan pengawet yang mengandung setara dari 3 mg gentamisin per ml. pH 6,5-7,5. Penyimpanan pada temperatur tidak lebih 40°C pada wadah tertutup.
pH : 6,5 - 7.5
Penyimpanan : Dalam wadah dosis tunggal
Cara pemakaian : Diteteskan ke mata
Dosis : 0,3 % digunakan dalam preparasi sediaan topical pada mata dan telinga (3-4 dd 1-2 tetes)
Jenis sterilisasi : Autoklaf atau filtrasi
Teknik sterilisasi : Teknik aseptis
Contoh sediaan :
• Gentisin sebagai tetes mata-telinga mengandung setara dari 0,3% gentamisin.
• Minims gentamisin. Tetes mata steril mengandung gentamisin sulfat yang setara pada gentamisin 0,3%.
Formula :
R/ Tiap 10 ml mengandung :
Gentamisin sulfat 0,3 %
Benzalkonium Cl 0,01%
NaCl q.s
Aqua pi add 10 ml

Usul penyempurnaan sediaan :
• Untuk mengurangi potensi kehilangan gentamisin sulfat yang disimpan selama 30 hari dapat ditambahkan Na-EDTA 0,1% sebagai pengkelat logam.
• Benzalkonium klorida yang dikombinasi dengan Na-EDTA 0,1% dapat meningkatkan aktivitas antimikroba untuk melawan strain pseudomonas.
• Obat tetes mata Garamisin stabil pada pH 6,5-7,5, untuk mempertahankan pH nya pada pH stabilitas zat aktif perlu ditambahkan pendapar.
• Larutan garamisin dapat berubah coklat saat di autoclave dan dapat dicegah dengan penambahan natrium metabisulfit sebagai antioksidan.





Alat dan Cara Sterilisasi :
Nama alat Jumlah Cara sterilisasi
Kaca arloji 3 Oven 170°C selama 30 menit
Pinset Logam 2 Oven 170°C selama 30 menit
Spatel logam 1 Oven 170°C selama 30 menit
Batang pengaduk gelas 1 Oven 170°C selama 30 menit
Cawan Penguap 1 Oven 170°C selama 30 menit
Gelas ukur 250 ml 1 Autoclave (115-116°C) selama 30 menit
Pipet ukur 1 ml 1 Autoclave selama 30 menit
Pipet tetes tanpa karet 1 Autoclave selama 30 menit
Karet pipet, bottom Masing-masing 1 Direbus / direndam dalam alkohol 70%
Corong gelas dan kertas saring lipat Masing-masing 1 Autoclave selama 30 menit
Beaker glass 25 ml
Beaker glass 250 ml 3
1 Oven 170°C selama 30 menit
Oven 170°C selama 30 menit
Wadah obat tetes mata 1 Autoclave selama 30 menit
Erlenmeyer 250 ml 2 Oven 170°C selama 30 menit




Formula akhir :
R/ Tiap 10 ml mengandung :
Gentamisin sulfat 0,3 %
Benzalkonium Cl 0,01 %
Na-EDTA 0,1 %
Natrium Metabisulfit 0,1 %
Dapar Fosfat :
KH2PO4 0,0944 %
Na2HPO4 0,1497 %
NaCl 0,692 %
Aqua pi add 10 ml

 Perhitungan jumlah volume larutan obat tetes mata yang dibuat :
10 ml + (5% x 10) = 10,5 ml akan dibuat 20 ml → 20 ml + (5% x 20) = 21 ml
Gentamisin sulfat 0,3% → 0,3/100 x 10 ml = 0,03 g = 30 mg
(potensi setara ~ 590 µg gentamisin)
Jadi gentamisin sulfat yang digunakan = 30 mg/0,59 mg = 50,847 mg = 0,051 g
 Perhitungan konsentrasi dapar Fosfat yang digunakan :
Kapasitas dapar (β) yang kami gunakan = 0,01
Dapar asetat yang digunakan merupakan kombinasi dari :
KH2PO4 yang berfungsi sebagai asam, dan
Na2HPO4 yang berfungsi sebagai garam.
pKa asam KH2PO4 = 7,21
pKa = - log Ka → Ka = 6,2 x 10-8
pH yang direncanakan untuk sediaan ini yaitu pH = 7,0 → [H+] = 1 x 10-7
 Perhitungan Komposisi jumlah dapar Fosfat yang digunakan :
• KH2PO4 = 0,66 g = 660 mg
• Na2HPO4 = 0,574 g = 574 mg
Dari persamaan Handersen Hasselbach :
pH = pKa + log [garam]
[asam]
7,0 = 7,21 + log [garam]
[asam]
-0,21 = log [garam]
[asam]
0,616 = [garam]
[asam]

pH = 7
[H+] = - log 10-7
= 1 x 10-7
Ka = antilog pKa
= antilog (7,21)
= 6,2 x 10-8
Dari Persamaan Kapasitas Dapar :
β = 2,3C x Ka [H3O+]
(Ka + [H3O+])2
0,01 = 2,3 C x (6,2 x 10-8) (1 x 10-7)
(6,2 x 10-8 + 1 x 10-7)2
0,01 = 2,3 C x 6,2 x 10-15
(16,2 x 10-8)2
0,01 = 2,3 C x 6,2 x 10-15
262,44 x 10-16
0,01 = 2,3 C x 0,236
C = 0,01/ 0,543 mol/L = 0,018 mol/L
C = [garam] + [asam]
Dari persamaan handerson hasselbach yang diperoleh, maka dapat disubstitusi
[garam] = 0,616 x [asam]. Sehingga diperoleh :
C = (0,616 x [asam] + [asam])
0,018 mol/L = 1,616 x [asam]
[asam] = 0,011 mol/L
[garam] = 0,616 x [asam]
= 0,616 x 0,011
= 0,007 mol/L

[asam] = mol/L
0,011 mol/L = mol/ 1 x 103
mol = 11
Berat = mol x Mr Asam asetat
= 11 x 60
= 660 mg = 6,6 x 10-1 g = 0,66 g

[garam] = mol/L
0,007 mol/L = mol/ 1 x 103
mol = 7
Berat = mol x Mr Na Asetat
= 7 x 82
= 574 mg = 0,574 g
 Perhitungan tonisitas dengan metode Liso
BM gentamisin sulfat = 673,59
Gentamisin dianggap elektrolit lemah, maka Liso = 2
∆Tf = Liso x gr x 1000
BM x V (ml)
∆Tf gentamisin sulfat = 2 x 0,051 g x 1000
673,59 x 10 ml
= 102
6735,9
= 0,015°

Data ∆Tf dalam 1% :
Benzalkonium klorida ∆Tf1% 0,09°
Dinatrium EDTA ∆Tf1% 0,13°
Natrium Metabisulfit ∆Tf1% 0,38°
KH2PO4 ∆Tf1% 0,25o
Na2HPO4 ∆Tf1% 0,16o

 Penghitungan Tonisitas berdasarkan penurunan titik beku
No Zat atau bahan ∆Tf1% (°) Konsentrasi (%) ∆Tf1% x konsentrasi (°)
1 Gentamisin sulfat - - 0,015
2 Benzalkonium Cl 0,09 0,01 0,0009
3 Dinatrium EDTA 0,13 0,1 0,013
4 KH2PO4 0,25 0,0944 0,0236
5 Na2HPO4 0,16 0,1497 0,0239
6 Na metabisulfit 0,38 0,1 0,038
Jumlah 0,1144

∆Tf 0,9% NaCl (isotonis) = 0,52°
Agar isotonis maka perlu ditambahkan NaCl sejumlah :
Selisih ∆Tf = 0,52° - 0,1144° = 0,4056°
NaCl yang ditambahkan setara dengan
= (0,4056°/0,52°) x 0,9 g/100 ml
= 0,702 g/100 ml = 0,702 %




Penimbangan Bahan
Sediaan dibuat dalam 20 ml dengan tujuan untuk mengantisipasi hilangnya volume pada saat pengerjaan.
• Gentamisin sulfat = 50,847 mg x 2 = 101,694 mg
• Dapar Asetat : KH2PO4 = 6,6 % x 10 ml = 0,66 g x 2 = 1,32 g
Na2HPO4 = 5,74 % x 10 ml = 0,574 g x 2 = 1,148 g
• Dinatrium EDTA = 0,1 % x 10 ml = 0,01 g x 2 = 0,02 g = 20 mg
• Benzalkonium klorida = 0,01 % x 10 ml = 0,001 g x 2 = 0,002 g = 2 mg
• Natrium metabisulfit = 0,1 % x 10 ml = 0,1 g x 2 = 0,2 g = 200 mg
• NaCl 0,9% = 0,702 % x 10 ml = 0,0702 g x 2 = 0,1404 g = 140,4 mg
• API add 21 ml – (1,016+ 1,32 + 1,148 + 0,02 + 0,002 + 0,2 + 0,1404) gr = 21 ml – 3,8464 g = ± 17,1536 ml

Langkah pembuatan :
1. Menimbang masing-masing bahan kemudian memasukkannya kedalam masing-masing gelas piala, membilas kaca arloji dengan cairan steril sebanyak 2 kali
2. Membuat larutan dapar dari asam asetat dan natrium asetat dengan aquadest steril
3. Menuangkan sejumlah cairan steril untuk melarutkan zat aktif, pengawet, dan pengkelat pada masing-masing gelas beaker (3 gelas beaker).
4. Massa no 2 dan 3 disterilkan dengan autoclave serta bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pencampuran dan penyaringan (beaker, corong dan kertas saring, batang pengaduk, wadah dan tutup, pipet tetes, erlenmeyer) disterilisasi sesuai dengan alat-alatnya.
5. Setelah proses sterilisasi selesai, bahan-bahan dan alat-alat yang telah disterilkan dibawa ke dalam white area untuk dilakukan pencampuran.
6. Menuangkan sejumlah cairan steril untuk membasahi kertas saring lipat yang akan digunakan pada corong.
7. Mencampur larutan zat aktif, antimikroba, dapar dan pengkelat dalam beaker glass. Kemudian disaring dalam Erlenmeyer. Filtrate yang diperoleh dipindahkan kedalam gelas ukur kemudian mencatat volume larutan serta mengaduk dengan air bilasan sampai tepat 20 ml
8. Mengecek pH larutan dengan indicator universal, bila belum sesuai dengan pH 5-6 maka di just pH dengan HCl 0,1 N. bila telah sesuai dilanjutkan mengaddkan hingga volumenya 21 ml.
9. Mengkalibrasi wadah 10,5 ml dengan menggunakan spuit
10. Memindahkan sediaan larutan obat tetes mata ke dalam wadah yang telah dikalibrasi.
11. Menutup wadah dan memberi etiket

Etiket






Brosur

Tidak ada komentar: